Uji Efektivitas Salep Ekstrak Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kulit Punggung Kelinci

Kopi robusta (Coffea canephora) ialah salah satu jenis kopi yang bayak dibudidayakan di
Indonesia serta mempunyai posisi menonjol sebagai salah satu komoditas unggulan.
Biji kopi diketahui mengandung sejumlah besar komponen antioksidan seperti
flavonoid, alkaloid, saponin, serta polifenol. Senyawa ini mempunyai sifat anti
inflamasi yang terbukti efektif dalam pengobatan berbagai jenis luka. Riset ini
bermaksud menilai efektivitas salep yang mengandung ekstrak biji kopi robusta pada
konsentrasi yang bervariasi untuk tujuan penyembuhan luka pada luka sayat. Jenis riset
ini ialah eksperimental. Formulasi salep dibuat menggunakan ekstrak biji kopi Robusta.
Riset ini memanfaatkan tiga hewan uji serta lima kelompok perlakuan yang meliputi
salep dengan kandungan ekstrak biji kopi Robusta 20%, 30%, serta 40%, kontrol positif,
serta kontrol negatif. Semua kelinci diberikan luka sepanjang 2 cm serta kedalaman 0,1
cm. Salep yang diuji dioleskan dua kali sehari pada luka selama dua minggu. Seluruh
data kuantitatif diuji secara statistic menggunakan ANOVA (Analysis Of Varian).
Temuan riset memperlihatkan pada hari ke-8 dan ke-9, luka pada kontrol positif dan
konsentrasi 40% sudah menutup dan tidak terdapat keropeng. Hasil uji statistik
memperlihatkan salep ekstrak biji kopi robusta berpengaruh terhadap parameter
panjang luka pada kelinci yaitu sebesar 0,003 (p?0,05). Berlandaskan temuan riset,
disimpulkan bahwa formulasi salep ekstrak biji kopi Robusta menciptakan sediaan
yang memenuhi kriteria serta konsentrasi yang ditentukan yakni signifikasi untuk
konsentrasi 20% terhadap kontrol negatif sebesar 0.041, nilai signifikasi konsentrasi 30%
terhadap kontrol negatif sebesar 0.039 dan nilai signifikasi konsentrasi 40% terhadap
kontrol negatif sebesar 0.001 memberikan efektivitas dalam mempercepat proses
penyembuhan luka sayatan pada kelinci.