Kajian Pengembangan Sediaan Nanoemulsi Gel untuk Penghantaran Perkutan Agen Analgesik dan Antiinflamasi

Nanoemulsi gel analgesik antiinflamasi penetrasi perkutan sistematik review

Authors

  • Sani Ega Priani
    egapriani@gmail.com
    Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, UNISBA, Jawa Barat, Indonesia
December 27, 2022

Downloads

Obat-obat golongan antiinflamasi non steroid (AINS) banyak dikembangkan dalam bentuk sediaan topikal dengan tujuan untuk menurunkan efek samping sistemik dan memungkinkan aplikasi sediaan langsung pada jaringan target yang mengalami nyeri/inflamasi. Untuk membantu meningkatkan penetrasi perkutannya maka obat golongan AINS banyak dikembangkan menjadi sediaan nanoemulsi gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan sediaan nanoemulsi gel untuk penghantaran senyawa yang memiliki aktivitas analgesik dan antiinflamasi dalam hal formulasi dan karakterisasi sediaan, juga kajian pengaruhnya terhadap penetrasi perkutan dan efek analgesik/antiinflamasi yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dalam bentuk systematic literature review, dengan mengkaji jurnal yang diperoleh dari database bereputasi dan kemudian dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan. Dari   hasil  kajian   diketahui   bahwa senyawa agen analgesik/antiinflmasi dikembangkan menjadi sediaan nanoemulsi gel tipe minyak dalam air menggunakan minyak, surfaktan, kosurfaktan, dan gelling agent.

Surfaktan yang paling banyak digunakan adalah kelompok Tween dan Cremophor yang merupakan surfaktan non-ionik hidrofilik (HLB>12). Kosurfaktan yang paling banyak digunakan adalah transcutol, PEG 400, etanol, dan propilenglikol. Gelling agent yang paling banyak digunakan adalah  Carbopol pada konsentrasi 0,5-1,5%.  Pengembangan sediaan nanoemulsi gel secara signifikan mampu meningkatkan penetrasi perkutan zat aktif yang ditandai dengan peningkatan nilai flux atau jumlah zat terpentrasi dibandingkan dengan sediaan gel konvensional. Pengembangan sediaan nanoemulsi gel juga terbukti mampu meningkatkan efek antiinflamasi terutama dilihat dari peningkatan nilai % inhibisi edema dibandingkan dengan sediaan gel/marketed/puredrug. Dapat disimpulkan bahwa formulasi nanoemulsi gel sesuai untuk diaplikasikan sebagai sistem penghantaran topikal senyawa dengan aktivitas analgesik/antiinflamasi.