Rasionalitas Penggunaan Azitromisin pada Pasien ISPA di Rumah Sakit Moh. Hoesin (RSMH) Palembang

Rasionalitas Azitromisin ISPA

Authors

  • Nita Parisa
    nitaparisa@unsri.ac.id
    Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Theodorus Parulian Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • R.A. Alda Adelia Program Studi Pendidikan Dokter, Fakutas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
June 30, 2022

Downloads

ISPA menjadi salah satu penyebab utama dalam timbulnya mortalitas dan morbiditas dari balita serta anak-anak diseluruh dunia. ISPA disebabkan oleh berbagai macam agen infeksius, salah satu contohnya yaitu bakteri yang harus diatasi dengan peresepan antibiotik. Adanya peresepan antibiotik yang masih belum rasional seperti pada pemberian antibiotik atas indikasi yang kurang jelas dan penggunaan antibiotik yang menimbulkan respon alergi menunjukkan bahwa diperlukan pemberian antibiotik alternatif sebagai pilihan terapi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan obat azitromisin yang paling banyak digunakan sebagai pilihan terapi pada pasien ISPA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan sampel berupa pasien ISPA di Rumah Sakit Umum Moh. Hoesin (RSMH) Palembang periode  1  Juli  2018  – 30   Juni  2021.  Sampel  diambil dengan teknik total sampling berupa pasien ISPA rawat jalan yang menggunakan obat azitromisin yaitu sebanyak 30 pasien yang memenuhi krteria inklusi dan eksklusi. Keseluruhan data yang diperoleh akan diolah menggunakan SPSS versi 26 dan akan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien ISPA terbanyak ada pada kelompok usia 46-55 tahun (40%), jenis kelamin laki-laki (66,7%), dan jumlah obat per-resep sebanyak dua obat (46,7%). Penggunaan azitromisin berdasarkan kriteria tepat indikasi (100%), tepat dosis (96,7%), tepat frekuensi pemberian (100%), tepat lama pemberian (100%), tepat cara pemberian (100%), dan tepat interaksi obat (86,4%), sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan azitromisin pada pasien ISPA rawat jalan di RSMH sebagian besar sudah rasional.