Studi Etnobotani dan Kajian Aktivitas Antimikroba Metabolit Sekunder Tumbuhan Tolisi (Wrightia calycina A.DC) sebagai Anti Katarak Pada Suku Pedalaman Sulawesi Tenggara

Etnobotani Katarak Senyawa Bioaktif Wrightia calycina A.DC Sulawesi Tenggara

Authors

December 23, 2023

Downloads

Tanaman Tolisi (Wrightia calycina A.DC) yang tumbuh di pedalaman Sulawesi Tenggara telah lama menjadi fokus perhatian masyarakat setempat untuk pengobatan penyakit. Tanaman ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit mata seperti mata merah, katarak dan radang usus. Oleh karena itu, penting untuk melakukan eksplorasi dan identifikasi komponen kimia yang terdapat pada tanaman ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperdalam pengetahuan tentang manfaat tumbuhan Tolisi dan potensinya sebagai agent antikatarak. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif  melalui pendekatan etnobotani dan skrining fitokimia. Studi etnobotani melibatkan wawancara untuk mendokumentasikan pengetahuan dan penggunaan tradisional masyarakat terhadap tanaman Tolisi. Selanjutnya, skrining fitokimia dilakukan untuk menentukan keberadaan berbagai metabolit sekunder dalam ekstrak tanaman Tolisi, seperti alkaloid, polifenol, saponin, kuinon, dan steroid. Hasil studi etnobotani menggambarkan bahwa masyarakat telah lama mengakui efektivitas tanaman Tolisi dalam pengobatan penyakit katarak. Analisis skrining fitokimia menegaskan keberadaan beragam senyawa bioaktif dalam ekstrak tanaman Tolisi antara lain: alkaloid, polifenol, saponin, kuinon dan steroid. Selain itu, uji aktivitas antimikroba menggunakan ekstrak tumbuhan Tolisi baik dari batang maupun daun menunjukkan efektivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji dengan adanya zona bening pada media uji. Komponen biaktif yang teridentifikasi dalam tanaman ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kandidat agent antikatarak.