Formulasi Gel Hand Sanitizer Dari Ekstrak Metanol Kulit Semangka (Citrullus lanatus)

Hand Sanitizer Gel Kulit Semangka Citrullus lanatus

Authors

  • Deo Julian Hikmat
    deojulianhikmat@gmail.com
    Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi , Universitas Mandala Waluya
  • Filmaharani Filmaharani Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi , Universitas Mandala Waluya
  • Yaya Yaya Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi , Universitas Mandala Waluya
  • Nur Hatidjah Awaliyah Halid Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi , Universitas Mandala Waluya
  • Jastria Pusmarani Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi , Universitas Mandala Waluya
June 30, 2022

Downloads

Hand sanitizer merupakan sediaan yang digunakan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tangan, serta penggunaannya lebih praktis. Sebagian besar hand sanitizer tersedia dalam bentuk cair atau gel. Umumnya gel hand sanitizer berbahan dasar alkohol. Namun penggunaan secara terus-menerus alkohol dapat mengiritasi kulit. Oleh karena itu perlu adanya alternatif bahan alam yang dapat digunakan untuk mengurangi terjadinya iritasi kulit. Salah satu bahan alam yang terbukti sebagai antibakteri adalah kulit semangka (Citrullus lanatus). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat potensi gel hand sanitizer ekstrak metanol kulit semangka terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang digunakan riset empirik dengan platform luring dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat di masa pandemi  Covid-19.  Ekstrak   metanol   kulit   semangka dilakukan pengujian antibakteri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus dengan tiga konsentrasi yaitu 15%, 17,5% dan 20%. Formulasi dibuat dengan variasi konsentrasi karbopol yaitu konsentrasi 1%, 1,5% dan konsentrasi 2%, kemudian dilakukan evaluasi sifat fisik dari sediaan gel. Ekstrak metanol kulit semangka 15% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri E.coli dengan rata-rata zona hambat 5,03±1,98 mm (kategori daya hambat cukup) dan pada bakteri S. aureus 2,53±2,40 mm (kategori daya hambat lemah). Formula 1 (karbopol 1%) dan formula 2 (karbopol 1,5%) memenuhi syarat evaluasi sifat fisik sediaan gel yaitu pada uji organoleptik, pH, viskositas, homogenitas, dan daya sebar. Sedangkan untuk formula 3 (karbopol 2%) tidak memenuhi pada uji fisik yaitu uji daya sebar.

Most read articles by the same author(s)