Optimasi Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Menggunakan Metode Konvensional dan Green Extraction Serta Profil Kimia dan Potensi Antioksidannya

Daun Salam Green Extraction Antioksidan DPPH

Authors

  • Ahmad Najib Program Pascasarjana Magister Farmasi, Universitas Muslim Indonesia
  • Audia Triani Olli
    audiatriani.olli@umi.ac.id
    Program Pascasarjana Magister Farmasi, Universitas Muslim Indonesia
  • Yanti Puspitasari Program Pascasarjana Magister Farmasi, Universitas Muslim Indonesia
June 10, 2025

Downloads

Daun salam (Syzygium polyanthum) adalah tanaman rempah yang dikenal memiliki kandungan fitokimia seperti flavonoid, tanin, dan terpenoid yang bermanfaat untuk kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan metode ekstraksi pada daun salam (Syzygium polyanthum) menggunakan metode konvensional (maserasi) dan green extraction, yaitu Ultrasound-Assisted Extraction (UAE) dan Microwave-Assisted Extraction (MAE), serta untuk mengidentifikasi profil senyawa kimia dan potensi antioksidan dari ekstrak yang dihasilkan. Perbandingan langsung antara metode konvensional dan green extraction untuk mengoptimalkan potensi bioaktifnya merupakan kebaruan dari penelitian ini. Penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan metode ekstraksi yang ramah lingkungan dan efisien serta mendukung pemanfaatan tanaman lokal sebagai sumber alami antioksidan potensi dalam aplikasi farmasi dan pangan. Analisis karakterisasi senyawa bioaktif dilakukan menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) dan pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman radikal bebas DPPH.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode green extraction khususnya UAE dan MAE lebih efektif dalam mengekstrak senyawa bioaktif dengan peningkatan jumlah senyawa terekstraksi dibandingkan metode maserasi. Sebanyak 41 senyawa bioaktif termasuk golongan alkaloid, fenol, terpenoid dan asam lemak hanya ditemukan melalui metode green extraction. Dari pengujian antioksidan, semua ekstrak menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat (nilai IC50 <50 ppm). Ekstrak UAE menunjukkan aktivitas tertinggi dengan IC50 sebesar 10,22 ppm, diikuti MAE dengan IC50 sebesar 19,30 ppm, sedangkan maserasi menghasilkan IC50 sebesar 27,28 ppm.