Uji Aktivitas Antiinflamasi Salep Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Salep Antiinflamasi Daun Cengkeh

Authors

December 31, 2023

Downloads

Inflamasi merupakan suatu bentuk respon protektif normal tubuh untuk menginaktivasi atau menghancurkan mikroorganisme maupun benda asing yang menyerang serta mengatur derajat perbaikan jaringan. Nonsteroid Antiinflamatory Drugs (NSAIDs) adalah salah satu obat yang dapat mengatasi inflamasi. Beberapa masalah yang dapat muncul sebagai karena penggunaan obat ini adalah Adverse Drug Reactions (ADR). Salah satu tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan adalah cengkeh. Sediaan salep memiliki kelebihan dimana resiko timbulnya ADR lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas salep ekstrak daun cengkeh pada berbagai formulasi dosis dari ekstrak daun cengkeh. Ekstrak dibuat menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan hewan uji tikus. Tikus dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok I (vaselin album), kelompok II (salep hidrokortison 2,5%), kelompok III (salep formula I), kelompok IV (salep formula II) dan kelompok V (salep formula III). Masing-masing tikus diuji aktivitas antiinflamasinya dengan menggunakan induksi karagenan untuk menimbulkan efek inflamasi. Besarnya udem didapatkan dari pengukuran lipatan kulit punggung tikus. Setelah itu tikus diberi perlakuan sesuai dengan kelompoknya dan diamati perubahan udem selama 6 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok salep hidrokortison memiliki aktivitas antiinflamasi yang paling tinggi. Pada kelompok ekstrak, salep formula III (salep yang mengandung ekstrak daun cengkeh 40% dan vaselin putih 60%) memiliki aktivitas antiinflamasi yang paling besar jika dibandingkan dengan formula II (salep yang mengandung ekstrak daun cengkeh 20% dan vaselin putih 80%) dan formula I (salep yang mengandung ekstrak daun cengkeh 10% dan vaselin putih 90%).