Penentuan Kadar Flavonoid Total dan Nilai SPF (Sun Protecting Factor) Ekstrak Etanol Daun Maja (Aegle marmelos L.) Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv-Vis

Authors

  • Alfifi Yahya Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Mandala Waluya
  • Risky Juliansyah Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Mandala Waluya
  • Wa ode Ida Fitriah Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Mandala Waluya

DOI:

https://doi.org/10.54883/jpmw.v4i2.247

Keywords:

Daun Maja, Kadar Flavonoid Total, SPF

Abstract

Daun maja (Aegle marmelos L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai SPF. Besar kecilnya nilai SPF dipengaruhi oleh kandungan antioksidan, ekstrak daun maja berpotensi sebagai SPF disebabkan adanya kandungan antioksidan yang berasal dari senyawa metabolit sekunder golongan flavonoid. Daun maja mengandung berbagai metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, steroid, tannim, dan saponin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar flavonoid total dan nilai SPF yang terkandung di
dalam ekstrak daun maja. Penelitian ini menggunakan metode analitik eksperimental. Serbuk simplisia daun maja sebanyak 500 gram
diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, diperoleh ekstrak kental sebanyak 51 gram dan nilai rendemen 10,2% yang termasuk dalam kategori rendemen yang baik. Selanjutnya dilakukan uji penentuan kadar flavonoid total dan nilai SPF menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak daun maja (Aegle marmelos L.) memiliki kadar flavonoid total sebesar 154,857 mgQE/g atau 15,4857% dan memiliki nilai SPF pada konsentrasi 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm dan 500 ppm secara berturut-turut yakni 3,33 (proteksi minimal), 4,27 (proteksi sedang), 5,86 (proteksi sedang), 7,07 (proteksi ekstra) dan 8,5 (proteksi maksimal). Berdasarkan hasil penelitian dari sampel ekstrak daun maja sebanding dengan 154,857 mg quersetin dalam 1 gram ekstrak dan nilai SPF tertinggi pada konsentrasi 500 ppm belum bisa secara maksimal memproteksi kulit dari sinar UV-B. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya diperhatikan kembali proses dalam pengambilan, pembuatan, penyimpanan dan pengukuran sampel, sehingga dapat menghindari terjadinya kerusakan kandungan metabolit sekunder sampel yang dapat mempengaruhi hasil analisis yang didapatkan.

Downloads

Published

2025-04-29