Evaluasi Sistem Pengelolaan Obat di UPTD Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun 2021

Authors

  • Andi Mona Fatirah Sari Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Mandala Waluya
  • Lodes Hadju Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya
  • Muhammad Isrul Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Mandala Waluya
  • Mahfusun Bone Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.54883/jpmw.v3i3.112

Keywords:

Evaluasi, Pengelolaan obat, Instalasi farmasi

Abstract

Evaluasi sistem pengelolaan obat yang efektif terletak pada kebijakan yang membangun dan mendukung komitmen pemerintah daerah. Tahun 2018 terdapat kekurangan 149 jenis obat, Tahun 2019 terdapat kekurangan 132 jenis obat dan tahun 2020 terdapat kekurangan 107 jenis obat. data tahun 2018 terdapat 40 jenis obat yang rusak, tahun 2019 terdapat 25 jenis obat yang rusak dan tahun 2020 terdapat 23 jenis obat yang rusak. Penelitian ini bertujuan mengetahui Evaluasi sistem pengelolan obat di UPTD Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 informan. Data diolah dengan Content Analysis dan analisis parameter sesuai dengan Pedomana Kementrian Kesehatan RI, 2010. Hasil penelitian ini menunjukan Perencanaan obat berdasarkan Formulariun Nasional (FORNAS) yang dilakukan setiap bulan sesuai standar dengan nilai 78%. Pengadaan Obat belum sesuai standar yakni sebesar 62%. Penyimpanan obat yang digunakan adalah menggunakan prinsip FIFO dan FEFO. Pendistribusian obat melayani 14 Puskesmas. Penghapusan obat dilakukan setiap 1 tahun dengan mengumpulkan obat-obat yang rusak dan kadaluarsa sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Obat dan Makananan Tahun 2019 Disarankan bagi UPTD Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka untuk menambah SDM (Sumber Daya Manusia) dan lebih memperhatikan pada sarana dan prasarana yang ada dalam meingkatkan mutu obat.

Kata kunci: Evaluasi; pengelolaan obat; instalasi farmasi

Evaluasi sistem pengelolaan obat yang efektif terletak pada kebijakan yang membangun dan mendukung komitmen pemerintah daerah. Tahun 2018 terdapat kekurangan 149 jenis obat, Tahun 2019 terdapat kekurangan 132 jenis obat dan tahun 2020 terdapat kekurangan 107 jenis obat. data tahun 2018 terdapat 40 jenis obat yang rusak, tahun 2019 terdapat 25 jenis obat yang rusak dan tahun 2020 terdapat 23 jenis obat yang rusak. Penelitian ini bertujuan mengetahui Evaluasi sistem pengelolan obat di UPTD Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 informan. Data diolah dengan Content Analysis dan analisis parameter sesuai dengan Pedomana Kementrian Kesehatan RI, 2010. Hasil penelitian ini menunjukan Perencanaan obat berdasarkan Formulariun Nasional (FORNAS) yang dilakukan setiap bulan sesuai standar dengan nilai 78%. Pengadaan Obat belum sesuai standar yakni sebesar 62%. Penyimpanan obat yang digunakan adalah menggunakan prinsip FIFO dan FEFO. Pendistribusian obat melayani 14 Puskesmas. Penghapusan obat dilakukan setiap 1 tahun dengan mengumpulkan obat-obat yang rusak dan kadaluarsa sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Obat dan Makananan Tahun 2019 Disarankan bagi UPTD Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka untuk menambah SDM (Sumber Daya Manusia) dan lebih memperhatikan pada sarana dan prasarana yang ada dalam meingkatkan mutu obat.

Downloads

Published

2024-06-23