Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat terhadap Risiko Penyebaran Penyakit Menular Paska Bencana Banjir di Desa Antasan Sutun

https://doi.org/10.35311/jmpm.v5i2.439

Authors

  • Bernadetta Germia Aridamayanti
  • Siti Dita Nurhidayah Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Lambung Mangkurat
  • Sintia Sintia Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Lambung Mangkurat
  • Jannah Rahmah Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Lambung Mangkurat
  • Ananda Humaira Meidiani Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Lambung Mangkurat
  • Desy Meiliana Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Lambung Mangkurat
  • Emilda Amilia Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Lambung Mangkurat
  • Jihan Dwi Adibah Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Lambung Mangkurat
  • Siti Badriah Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Lambung Mangkurat
  • Ahda Sabila Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Lambung Mangkurat
  • Zada Aisha Agustia Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Lambung Mangkurat

Keywords:

Pasca banjir, Pengetahuan, Risiko Penyakit Menular

Abstract

Bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat, baik yang disebabkan oleh faktor alam, non-alam, maupun tindakan manusia, yang berpotensi menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian material, dan dampak psikologis. Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah banjir. Pada kuartal pertama tahun 2021, tercatat sekitar 91 kasus banjir di seluruh wilayah Indonesia, dan sejak pertengahan tahun 2022, jumlahnya meningkat menjadi sekitar 129 kasus. Beberapa kasus banjir juga diiringi dengan longsor. Di Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Banjar menjadi wilayah yang paling terdampak pada tahun 2021, dengan 157.743 jiwa terdampak dan 52.660 rumah terendam dalam 53 kejadian, termasuk di Desa Antasan Satun, Kecamatan Martapura Barat. Banjir dapat memicu dan memperparah penyebaran penyakit menular, bahkan berpotensi menjadi wabah. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan warga Desa Antasan Satun tentang risiko penyebaran penyakit menular pascabanjir dengan melibatkan 184 responden. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu perizinan, penetapan waktu, persiapan, dan pelaksanaan di Desa Antasan Satun. Masyarakat memiliki pengetahuan yang kurang baik sebelum diberikan pendidikan kesehatan mengenai risiko penyebaran penyakit menular setelah banjir, dengan 132 responden (71,74%) mengenai risiko penyebaran penyakit menular setelah banjir dan meningkat menjadi baik setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai risiko penyebaran penyakit menular setelah banjir, dengan 164 responden (89,13%) mengenai risiko penyebaran penyakit menular setelah banjir. Ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat sudah memahami risiko penyebaran penyakit menular pasca banjir dengan baik setelah intervensi pendidikan kesehatan diberikan. Diharapkan masyarakat terus menjaga dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang risiko tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2024-12-23

How to Cite

Aridamayanti, B. G., Nurhidayah, S. D., Sintia, S., Rahmah, J., Meidiani, A. H., Meiliana, D. ., Amilia, E., Adibah, J. D., Badriah, S., Sabila, A., & Agustia, Z. A. (2024). Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat terhadap Risiko Penyebaran Penyakit Menular Paska Bencana Banjir di Desa Antasan Sutun. Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat, 5(2), 300–306. https://doi.org/10.35311/jmpm.v5i2.439